Peduli Sampah Qantas Group Pangkas Penggunaan Plastik

QANTAS Group berambisi menjadi maskapai pertama di dunia yang menggunakan kembali, mendaur ulang, dan mengubah menjadi kompos.

Setidaknya tiga perempat sampahnya menuju tempat pembuangan akhir pada pengujung tahun 2021.

CEO Qantas Group Alan Joyce mengatakan, komunitas bisnis punya tanggung jawab berkontribusi dalam mengatasi masalah lingkungan.

“Dengan kapasitas penumpang 50 juta orang setiap tahun, kami menghasilkan lebih dari 30.000 ton sampah, atau setara berat delapan pesawat 747,” kata Joyce dalam rilis yang diterima admin mo-trans, Sabtu (2/3/2019).

Manajemen Qantas Group memiliki tanggung jawab kepada seluruh pelanggan, pemegang saham, dan masyarakat konsumen/penumpang) untuk berupaya mengurangi sampah itu.

Sejauh ini, perusahaan penerbangan itu telah menghapus penggunaan sedotan plastik maupun plastik pembungkus piyama dan headset.

Bahkan, melakukan peralihan kartu Frequent Flyer fisik, yang berbahan dasar plastik, menjadi digital.

“Semakin besar skala operasi kami, langkah-langkah sederhana ini sesungguhnya berkontribusi mengeliminasi jutaan sampah plastik.

Lebih dari itu, masih banyak lagi yang bisa kami lakukan di kemudian hari,” papar Joyce.

Beberapa contoh perubahan yang akan diterapkan oleh Qantas, QantasLink, dan Jetstar mulai tahun ini antara lain :

  • Menggunakan gelas kopi yang dapat didaur ulang atau diubah menjadi kompos.
  • Menghapus penggunaan plastik-sekali-pakai dan beralih pada kemasan ramah lingkungan.
  • Beralih dari penggunaan dokumen fisik dalam wujud kertas menuju digital, misalnya untuk boarding pass dan buku petunjuk,
  • Menyumbangkan kelebihan makanan atau mengubahnya menjadi kompos.
  • Mendaur ulang seragam lama.

Tinggalkan Balasan