10. Jeollabuk-do: Masjid Jeonju (31 Baek-dong 6-gil, Deokjin-gu, Jeonju)
11. Daejeon: Masjid Daejeon (2F Daehang-ro, Yuseong-gu, Daejeon)
Kalau dalam bahasa setempat mungkin kurang familiar ya, tapi coba dalam perspektif lain. Misalkan saja, admin mo-trans sebut, beberapa masjid yang indah saja. Mereka ini tersebar di Busan, Anyang, Gwangju, Jeonju dan Daegu.
Contoh Masjid Pusat Seoul, masjid pertama dan tertua di Korsel, yang semula bernama Masjid Si’ul Al Markaz saat diresmikan 21 Mei 1976. Masjid sekarang dikenal sebagai Seoul Central Mosque dan masih berdiri di Distrik Yongsan-gu, Itaewon, Seoul.
Masjid ini mampu menampung 800-an jamaah dan memiliki beberapa fungsi selain rumah ibadah. Ada madrasah sebagai sarana pendidikan Islam bagi anak-anak, pusat penelitian kebudayaan Islam serta menjadi kantor Federasi Muslim Korea (Korea Muslim Federation).
Ada Masjid Al-Fatah, tertua kedua yang berlokasi di Namsan-dong, Geumjeong-gu, Busan. Berdiri tahun 1980, kental dengan nuansa Timur Tengah, didominasi warna putih dan memiliki lahan parkir luas. Ini masjid satu-satunya di Busan.
Masjid Umar Bin Khattab resmi buka tahun 1981 dan berlokasi di Yangsan-Dong, Buk-Gu, Gwangju. Masjid ini berbeda dengan bangunan masjid umumnya. Unik karena dibangun tanpa berhiaskan kubah. Contoh lainnya, Masjid Abu Bakar Al-Siddiq yang berdiri pada 1985 atas prakarsa imam besar di Korsel, Dr Abdul Wahab Zahid. Lokasinya Distrik Deokjin-gu, Jeonju.
Masjid ini merupakan masjid keempat yang dibangun di Negeri Ginseng. Arsitektur masjid merupakan perpaduan indah antara seni Islam dan Korea. Hal ini tampak pada atap masjid. Warna putih dan hijau mendominasi masjid ini.
Masjid Sirothul Mustaqim di Ansan, yang merupakan daerah yang banyak ditinggali orang asing, termasuk Indonesia. Tepatnya, di Wongok-dong, Danwon-gu, Ansan-si, provinsi Gyeonggi. Masjid ini berdiri tahun 2007 dengan penggeraknya, buruh migran asal Brebes, Jawa Tengah, bernama Adjat Sudrajat.
Masjid Ansan ini memiliki empat lantai. Lantai pertama untuk lahan parkir, tempat wudlu dan ruangan imam. Lantai kedua dan ketiga sebagai ruang salat. Lantai keempat untuk kegiatan organisasi umat muslim di Kota Ansan.
Kemudian, Masjid Sayyidina Bilal yang berdiri 2 Februari 2011. Masjid punya n dua lantai dan beberapa ruangan sebagai tempat salat, kantor pengurus, hingga menggelar kajian Islam. Masjid ini dulunya gedung perkantoran yang memiliki 2 lantai dan 1 basement. (*)