Mencari Kerja dan Solusi di Masa Pandemi

Sementara itu, lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase, jika dibandingkan dengan Februari 2019, yakni jasa pendidikan meningkat 0,24%, konstruksi meningkat 0,19%, dan jasa kesehatan meningkat 0,13%. BPS pun mencatat, pada Februari 2020 tingkat pengangguran terbuka (TPT) sekolah menengah kejuruan (SMK) paling tinggi dibandingkan tingkat pendidikan lainnya, yakni 8,49%.

Sementara TPT terendah adalah jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) ke bawah, yakni 2,64%. Di sisi lain, BPS yang melakukan analisis big data ketenagakerjaan selama Januari hingga April 2020 menemukan fakta bahwa jumlah iklan lowongan kerja di semua sektor bisnis mengalami penurunan. Jobs.id menjadi situs web pencarian lowongan kerja yang digunakan sebagai objek riset.

Pada April 2020, jumlah iklan lowongan kerja di situs web tersebut menyusut menjadi 3.439 dibandingkan pada Maret 2020 sebanyak 11.090 sementara jumlah perusahaan yang memasang iklan lowongan kerja turun sebesar 50%, dari yang pada Maret 2020 ada 502 perusahaan menjadi 235 perusahaan pada April 2020.

Menurut Brand Activation Associate Manager Kalibrr—Andrew Nugraha Patty, masih ada kesempatan mendapat pekerjaan di tengah masa pandemi. Andrew membeberkan, dari Maret hingga Juni 2020 peluang bekerja di bidang penjualan dan pemasaran (sales and marketing) paling besar, mencapai 50,5%.

Rinciannya, sebanyak 0,35% internship, 32,49% entry level, 65,14% associate, 1,98% mid senior dan 0,07% director. Ia menyebut, peluang lowongan pekerjaan di bidang IT dan software mencapai 13,4%, dengan rincian 2,92% internship, 37,92% entry level, 39,01% associate, 19,82% mid senior, dan 0,33% director.

Lalu, posisi berikutnya bidang pelayanan umum (general services) sebesar 11,5%, dengan rincian 32,44% internship, 66,56% entry level, 0,78% associate, 0,19% mid senior, dan 0,03% director. Andrew mengatakan, secara keseluruhan lowongan kerja yang dibuka untuk lulusan baru mencapai 54,2%.

Posisi program officer development paling banyak dicari calon pekerja. Diikuti account officer, business analyst, social media officer, dan banking officer. Menurut Andrew, berdasarkan riset internal Kalibrr, sebesar 73% lowongan pekerjaan masih terpusat di Jakarta. Selanjutnya di Banten 6%, Jawa Timur 4%, Jawa Barat 3%, Jawa Tengah 2%, dan daerah lainnya 12%.

Terkait jenjang pendidikan, Andrew menuturkan, sebesar 91% iklan lowongan pekerjaan yang tersedia di situs webnya menjadikan strata satu (S1) sebagai syarat utama. Berikutnya, diploma tiga (DIII) sebesar 5%, lulusan sekolah menengah atas (SMA) 4%, serta S2 dan S3 1%.

Perusahaan skala startup dengan jumlah karyawan 0-30, kata Andrew, sebesar 15% merupakan lulusan S1 dan 27% lulusan SMA. Perusahaan small to medium-sized enterprises (SMEs) dengan 31-1.000 karyawan, kebutuhan menjadikan S1 sebagai syarat utama mencapai 57%, SMA 50%, dan diploma 67%.

Perusahaan enterprise dengan jumlah lebih dari 1.000 karyawan terdapat 28% yang menjadikan S1 sebagai syarat utama, 39% S2, 100% S3, 24% diploma, dan 23% SMA. Pencari kerja mayoritas berasal dari Jakarta dengan jumlah 33%, lalu Jawa Barat 24%, Banten 10%, Jawa Timur 9%, dan Jawa Tengah 6%. Pekerja muda dan lulusan baru, kata Andrew, juga mendominasi pemakai situs web Kalibrr sebesar 41%.

2 thoughts on “Mencari Kerja dan Solusi di Masa Pandemi

Tinggalkan Balasan