ISTILAH self healing kian banyak diperbincangkan dalam beberapa waktu belakangan ini, terutama di media sosial. Self healing diidentikan dengan upaya untuk memulihkan kondisi diri dari luka psikologis di masa lalu.
Pemulihan dariluka batin ini, belakangan menjadi tren di kalangan Generasi Z. Self-healing digadang-gadang dapat menjadi jalan keluar atas kejadian di masa lalu: untuk lebih memahami diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan dan membentuk pola pikir positif.
Tidak hanya wajib berdamai dengan diri sendiri, ada beberapa cara self-healing yang biasanya dilakukan untuk bisa bangkit dari luka batin yang dialami, salah satunya dengan traveling atau bepergian.
Bepergian dalam rangka self-healing menjadi kian mudah sejak pemerintah Indonesia mengumumkan penghapusan syarat bukti tes antigen atau PCR negatif bagi pelaku perjalanan domestik yang sudah divaksinasi dosis kedua.
Tapi, perjalanan ini harus direncanakan secara matang, mulai dari menentukan destinasi, mengalokasikan budget dan melengkapi diri dengan asuransi perjalanan.
Portal pembanding asuransi terdepan Cekpremi.com menekankan pentingnya memiliki asuransi perjalanan sebagai bentuk mitigasi masalah dan risiko yang mungkin terjadi saat bepergian.
Traveling harus menjadi momen yang menyenangkan terutama dengan adanya penghapusan aturan bukti tes antigen dan PCR sebagai syarat perjalanan.
Cekpremi.com mendorong masyarakat untuk bepergian dengan terencana, menerapkan protokol kesehatan yang ketat, serta melengkapinya dengan proteksi asuransi yang bisa memberikan ketenangan pikiran.
“Risiko seperti pembatalan dan perubahan perjalanan, kehilangan atau kerusakan pada bagasi, sakit dalam perjalanan, kecelakaan diri akan ditanggung oleh asuransi perjalanan,” ujar Associate Vice President (AVP) Cekpremi.com Ziko Goi, dalam keterangan resmi yang diterima admin mo-trans, Jumat (18/3/2022).
Ziko menjelaskan, Cekpremi.com memfasilitasi masyarakat dengan produk asuransi perjalanan yang lengkap, yang bisa membuat proses self-healing kian nyaman.
