Kami berencana ikut Te Anau Glow Worm Caves Tour (masuk goa yang ada stalagnit stalagtit, di atasnya ada cacing yang berwarna-warni selama 2 jam 15 menit, tapi kehabisan tiket. Huhuhu….akhirnya kita lanjut perjalanan, mencari tempat parkir. Ah, daerah itu gelap banget. Hororrr, jalanannya masuk goa yang sepertinya tak berujung dan superduper gelap. Saya terus berdoa dalam hati biar tidak menabrak. Pukul 22.00, kami sampai tempat parkir.
DAY 6 : Milford Sound-Te Anau–Queenstown
Kami berangkat pagi-pagi karena pukul 09.00 akan menikmati tur dengan cruise sekitar 2 jam untuk menikmati keindahan Milford Sound yang terkenal itu. Kami sudah membeli tiket secara online, jadi aman. Setelah tur yang indah ini, langsung melajukan kendaraan kembali ke Te Anau sambil menikmati tempat-tempat yang indah sepanjang perjalanan.
Waktu tempuh dari Milford Sound menuju Te Anau sekitar 2 jam 15 menit. Di tengah jalan kami bertemu hitchhiker lagi yang menunjukan jempolnya untuk meminta tumpangan. Kami berhenti dan mengajaknya naik. Namanya Jacob berasal dari Jerman yang ambil visa work holiday di Selandia Baru selama setahun dan ini adalah bulan terakhirnya.
Dia hendak melanjutkan travel ke Bali. Kami seantusias mungkin mempromosikan Bali, mengajarkan beberapa kalimat bahasa Indonesia dan memperkenalkan beberapa jenis makanan Bali. Lalu kami berhenti di Mirror Lake untuk beristirahat dan berfoto. Sungguh menyenangkan bisa berkenalan dengan bangsa lain dan mempromosikan bangsa sendiri.
Perjalanan terus hingga ke kota Queenstown, kota indah yang terbaik untuk shopping, restoran, nightlife dan juga berbagai aktivitas petualangannya. Di sini, kami berpisah dengan Jacob. Shotover Jet terpilih sebagai the best adventure activity. Kami batal memakai Shotover Jet karena mahal hehe, jadi pakai versi yang lebih murah. Namanya “Thunder Jet”.
Oh iya, Shotover Jet itu naik perahu speed boat, terus diputar 180 derajat. Padahal, sisi samping kiri kanan tebing curam. Mirip naik roller coaster tapi di air. Malamnya kami menikmati skyline Gondola untuk menikmati kota Queentown dari atas. Kalau kamu ingin tantangan yang lebih besar, di sini terdapat sky dive, bungy, swing, maupun paragliding (kita berencana sky dive di Lake Wanaka).
Sorenya sempat mengunjungi Glenorchy di ujung danau Wakatipu sambil menikmati pemandangan danau ini. Lalu malamnya mencari parkir dan makan di luar. Makan burger yang supergede dan terkenal, namanya “Fergburger”.
DAY 7 : Queenstown-Arrowtown-Wanaka-Haast
Dari pagi hingga sore, kami menikmati keliling kota Queentown, namun menjelang sore hari, melanjutkan perjalanan ke Arrowtown. Mampir dulu di Chinese Settlement (rumah jadul orang Tiongkok yang tinggal di Selandia Baru). Lalu berlanjut ke Lake Wanaka untuk sky dive. Kami harus antre, briefing, settle payment dan siap-siap ganti baju, ternyata cuaca tidak mendukung karena angin yang kurangg bersahabat. Batal dehhhh.
Jadilah, kami muter-muter daerah Wanaka, bertemu tempat, namanya “Puzzling World”. Ini tempat maen puzzle atau board games dengan gratis dan desainnya beberapa seperti puzzle. Toiletnya unik sekali. Setelah puas di Puzzling World, kami mulai memutari kota Wanaka dengan berjalan kaki. Kami menebarkan roti tawar kami untuk bebek di pinggir jalan. Sungguh menyenangkan dan melepas stres. Pukul 6 sore kami mulai mencari tempat parkir untuk memasak dinner dan bermalam.
DAY 8 : Haast-Fox Glacier-Franz Josef-Hokitika
Di pagi hari, kami masih penasaran karena belum sky dive. Kami balik ke tempat sky dive dan ternyata angin masih buruk. Akhirnya melanjutkan perjalanan dan menikmati keindahan danau Matheson. Bayangan Mount Cook di atas permukaan air yang gelap terlihat dengan jelas di danau yang teduh. Hmm, kami abadikan dengan foto yang memukau dengan puncak gunung yang terkenal.