Eksplor Selandia Baru dengan Campervan

EKSPLOR Selandia Baru dengan campervan menjadi petualangan perjalanan yang menyenangkan. Eksplor semacam ini bisa membuat pelakunya ketagihan. Eksplor Selandia Baru dengan campervan akhirnya menjadi rujukan banyak backpacker dari seluruh dunia.

Perjalanan eksplor Selandia Baru dengan campervan ini dimulai dari Changi Airport. Rombongan, karena berjumlah enam orang, naik maskapai Jetstar. Sangat beruntung, teman-teman admin mo-trans ini mendapatkan tiket promo 800 dolar AS per orang. Rutenya Singapura-Christchurch-Singapura. Tak lupa menyewa campervan (1500 dolar AS) untuk 12 hari dibagi enam orang.

Eksplor Selandia Baru dengan Campervan

DAY 1 : Christchurch-Lake Tekapo
Setelah mendarat, kami mencari telepon umum dan meminta mobil jemputan dari tempat Rental Campervan. Menuju tempat penyewaan mobil, check-up kondisi campervan (video recording), settle payment, periksa semua perlengkapan yang di butuhkan. Belanja semua kebutuhan makanan di supermarket. Kami sangat lapar tapi belum bisa memasak di dalam campervan karena belum ada suplai air bersih.

Lalu kami mencari makanan di sepanjang jalan, tapi karna saat itu sudah pukul 7 malam kami tidak menemukan satupun tempat makan yang buka. Kami sangat lelah dan lapar karena terakhir makan pukul 8 pagi. Kami berencana menuju Lake Tekapo untuk bermalam. Perjalanan sekitar 5 jam dan itu artinya kami baru sampai sekitar pukul 11 malam.

Tuhan mendengar doa kami, di tengah jalan kami menemukan sesuatu tempat yang terang dan sepertinya adalah tempat makan tapi ternyata itu sebuah pub tapi menjual makanan. Akhirnya, kami memesan spagheti dengan harga yang kurang bersahabat di kantong. Apa boleh buat, perut kami benar-benar sangat butuh makan.

Waktu di meja pub, sebelah kami ada sekumpulan orang lokal. Mereka mengajak kami berkenalan dan menawari kami minum bir tapi kami tolak dengan sopan. Setelah sekian lama berbincang, dia menawari kami menginap di rumahnya. Respons saya malah ketakutan. Mungkin karena kebanyakan nonton film kriminal ya.

Setelah diskusi sesama travelmate dengan berbagai pertimbangan, kami terima tawaran itu. Kalau melanjutkan perjalananan dengan kondisi gelap dan kiri kanan jurang dan laut, risikonya terlalu tinggi dan belum tentu kami bisa sampai di tempat parkir yang kami inginkan.

Kami diantar ke rumahnya. Kami diajak berkenalan dengan istri dan anaknya. Hati mulai lega dan yakin mereka adalah orang baik. Mereka menceritakan tentang New Zealand (Selandia Baru) dan budaya mereka. Mereka juga mengajak kami bangun pagi pagi untuk melihat perkebunan dan domba domba mereka. Ternyata mereka adalah juragan di sana. Punya 600 domba dan kebun ratusan hektare.

DAY 2 : Lake Tekapo-Lake Pukaki-Mount Cook
Pagi pagi kami bangun dan melihat proses pencukuran bulu domba dan melihat proses pengairan ladang potato. Kami mendapatkan dibuatkan sarapan pagi dan makan bersama mereka. Kami diberikan suplai air bersih untuk campervan kami juga. Sungguh kami bersyukur bisa berkenalan dengan mereka dan menjalin persahabatan via Facebook sekarang.

Tinggalkan Balasan