INI cerita Sri Rahmi saat umroh mandiri yang diposting di Facebooknya pada 15 April 2024. Cerita umroh mandiri ini ada tiga bagian tapi admin mo-trans ambil bagian pertama saja. Umroh mandiri atau umrah mandiri atau umrah backpacker menjadi lebih populer belakangan ini. Biaya yang lebih hemat dan keleluasaan waktu selama di Tanah Suci.
Kementerian Agama menegaskan, umrah mandiri atau umrah backpacker dimungkinkan bila melalui Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Kementerian menyebut umrah mandiri memerlukan pemahaman yang baik tentang ibadah dan regulasi Arab Saudi.
Saat ini, Kementerian Agama melarang penyelenggaraan ibadah melalui umrah backpacker atau umrah mandiri meski Arab Saudi mengizinkan perjalanan tersebut menggunakan visa turis. Sebelumnya, UU Nomor 8 Tahun 2019 mengatur Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU) atau mengenai tata cara WNI yang akan beribadah umrah.
Pasal 86 menyebutkan, umrah dapat dilaksanakan secara perseorangan dan berkelompok melalui PPIU. Menurut sharing story Sri Rahmi, berdasarkan pengalamannya, ada 3 ‘kasta’ umrah, yakni umrah biasa (di luar Ramadan), umrah Ramadhan (1-20 Ramadan), umrah itikaf (10 hari terakhir Ramadan).
Yang terakhir adalah kasta tertinggi (paling mahal) dari semua paket umrah travel. Kenapa? Karena pahalanya besar (sama dengan haji), tiket pesawat dan hotel mahal (peak season). Di 10 hari terakhir, para pemburu lailatulqadr berlomba memenuhi Masjidil Haram, seantero dunia tanpa kuota, termasuk warga lokal. Itulah mengapa banyak yang mengatakan, jamaah itikaf lebih padat ketimbang jamaah haji.
Apalagi, malam-malam ganjil, masya Allah sangat crowded. Hal itu butuh manajemen sendiri dalam menanganinya. Selain umrah itikaf, menurut Sri Rahmi, rutinitas ibadah hanya tawaf, sa’i dan salat 5 waktu sementara umrah itikaf, dianjurkan untuk berdiam di masjid selama 10 hari, dengan rutinitas ibadah yang sangat padat.
Pukul 20.30, salat isya lanjut tarwih dengan durasi 2 jam, selesai pukul 22.30. Lalu, pukul 00.30 bangun qiyamullail dengan durasi yang sama (2 jam), hingga pukul 2.30 dinihari, ditutup doa qunut setiap akhir witir dari imam Masjidil Haram. Lanjut sahur, salat subuh.
Karena ritme ibadah yang berbeda, maka persiapan fisik dan mental juga beda. Sri Rahmi meningatkan, bagi yang tertarik umrah mandiri (itikaf ato nonitikaf), sebaiknya tidak latah. Maklum, di media sosial, banyak konten tentang umrah mandiri yang menggiurkan. Semua menawarkan kemurahan. Tidak sepenuhnya salah. Sebagiannya benar.
“Intinya umrah mandiri itu adalah tentang kebebasan. Murah itu pilihan. Umrah mandiri bisa mahal, bisa murah. Semua tergantung pilihan kita,” tandasnya. Umrah mandiri tentang kebebasan memilih waktu. Apalagi, bagi yang berstatus karyawan, bisa milih tanggal liburan di kalender tanpa harus ambil cuti.
Bebas pilih maskapai, bebas pilih hotel, bebas pilih rute, bebas pilih destinasi. Abdullah Wasian dalam grup Backpackers Indonesia (BPI) menjelaskan, umrah mandiri belum layak dilakukan oleh orang(muslim) yang belum pernah melakukan perjalanan umrah melalui travel tanpa didampingi orang yg paling tidak punya pengalaman umroh sebelumnya.