SOLO traveling Bangkok-Chiang Mai enam hari sangat memungkinkan meski jarak dua tempat ini relatif jauh. Bangkok-Chiang Mai kurang lebih 700-an km lewat perjalanan darat. Seorang teman admin mo-trans mencoba membagikan cerita solo traveling Bangkok-Chiang Mai enam hari, yakni 10-15 November 2019. Ini ceritanya.
Saya melihat Festival Loi Krathong yang katanya keren banget itu. Ini festival Siam setiap tahun di seluruh kerajaan Thailand dan negara-negara terdekatnya (Laos, Shan, Mon, Tanintharyi, Kelantan, Heran, dan Xishuangbana). Arti Festival Krathong adalah “menghanyutkan keranjang”.
Berasal dari tradisi pembuatan Krathong dan keranjang hias yang dialirkan di sungai. Lai Krathong berlangsung pada malam bulan purnama di bulan ke-12 dalam kalender tradisional Thailand. Dalam kalender barat, biasanya jatuh bulan November. Sesungguhnya, saya tadinya sudah rencana jalan sama sepupu, sempet sounding ke teman dan iparnya pacar juga.
Nanyain mau atau engga. Jawabannya beda-beda. Ada yang mau tapi belum saatnya. Ada yang gak bisa karena belum approve cutinya. Ada yang engga terlalu tertarik dengan Thailand. Intinya, saya gak punya temen jalan sementara tiket sudah beli dan cuti approve. Jadilah, ini cerita saya solo traveling Bangkok-Chiang Mai enam hari.
Saya kemudian membeliĀ tiket Jakarta-Bangkok (PP). Harganya cuma sejuta wkwkkwkw. Modal promo OTA. Show must go on! Saya gak mengundur trip hanya biar bisa bareng orang lain karena mereka belum tentu juga bisa ikut walau tanggal tripnya direschedule. Saya tidak mau ubah hari cuti karena cuti saya belum ada terpakai sama sekali dan bakal abis Januari 2020. Sayang kalau hangus. Akhirnya, saya membulatkan tekad untuk pergi sendiri. Kanapa gak sama pacar? Hmm.
1. Karena dia gak terlalu tertarik Thailand
2. Dia sibuk banget dengan sm kerjaan
3. Baru sembuh sakit dan masih dalam tahap recovery
4. Belum nyisihin uang
Awalnya excited banget apalagi ini kali pertama saya solo traveling ke luar negeri. Biasanya saya paling jauh ke Singapura. Itupun bukan buat jalan-jalan tapi liputan. Setiap ada yang bertanya, saya jawabnya mantap banget. Solo traveling. Pas udah deket, baru mikir. Baru sadar, saya sendirian. Cewek dan Thailand itu bahasanya bukan Inggris.
Imma lil bit scared, tapi ya, terima nasib. Sayang duitnya soalnya. Maka, 10 November 2019, saya berangkat dengan Malindo Air. Berangkat CGK (05.35) – KUL (09.55) – DMK (11.05). Tiketnya waktu itu 797.000 saya membeli di Traveloka. Tiba di bandara Don Mueang, gak tau mau ke mana.
Sebenarnya liburan ke Bangkok itu tanpa itinerary lengkap. Saya cuma punya garis besar tujuannya aja, plus tiket bus dan reservasi penginapan. Selebihnya, karena saya anggap ini liburan. Saya langsung go show aja. Capek banget soalnya pake itinerary. Ketat-ketat kaya celana leggings.
Soal duit, saya membawa 3100 Baht plus 21 USD. Di Bandara Don Mueang, tak ada yang harus dikejar dan busnya jalan malam ke Chiang Mai. I had plenty of time. Jadilah, saya menghabiskan waktu sampe jam 12.00-an di bandara. Mulai makan (beli di 7/11), charging gadget sampe penuh, telponan, nyemil, numpang pipis, isi botol minum, banyak dah ritualnya.