Lokasinya cukup okay. Hanya 5 menit jalan kaki ke Nakamise Dori Street atau 10 menit jalan kaki ke Sensoji Temple, 15 menit jalan kaki ke Sumida River, 10 menit jalan kaki ke Tawaramachi Station (Ginza Line). Kalau ingin commute keliling Tokyo naik Tokyo Subway serta 15 menit jalan kaki ke Asakusa Station jika ingin ke Narita Airport menggunakan kereta Narita Sky Access Express.
3. Akomodasi (Komunikasi)
Karena saya pengguna XL, saya mengaktifkan XL Pass (Rp 250.000 untuk paket roaming selama 7 hari). Koneksi internetnya terbilang lancar, hanya sesekali GPS-nya on-off saat sedang perjalanan menggunakan subway. Saat berada di penginapan, saya memanfaatkan WiFi hotel yang terbilang cukup cepat.
4. Transportasi selama di Tokyo dan Odaiba
Saya tidak membeli JR Tokyo Wide Pass. Untuk transportasi saya mengandalkan Tokyo Subway Pass 72 hours & IC Card (PASMO) yang saya pergunakan membayar kereta Narita Sky Access (Narita Airport–Asakusa Station PP) dan Yurimokame Line (Shimbaishi Station–Odaiba PP).
Total pengeluaran untuk transportasi 5D4N selama di Tokyo hanya JPY 5190 (jauh lebih murah dibandingkan jika seandainya saya ambil JR Tokyo Wide Pass seharga JPY 10000). Jalur kereta di Tokyo memang kelihatannya rumit jika melihat Tokyo Subway Map, tapi sebenarnya mudah dipahami. Selain itu, jika koneksi internet lancar, Google Maps sangat bisa diandalkan.
Google Maps, memberitahu alternatif jalur kereta yang bisa dipakai, lengkap dengan waktu dan biaya-nya juga memberikan informasi tentang pintu exit mana yang lebih dekat ke lokasi tujuan. Mungkin salah satu disadvantage naik subway dibandingkan dengan JR train adalah harus siap naik turun tangga karena tidak semua akses keluar masuk platform di subway station dilengkapi dengan ekskalator/lift.
Ini Contoh Itinerary Perjalanan 5 Hari ke Jepang
Hari 1: Jumat, 25 Oktober 2019
Pesawat JAL landing di Narita Airport Terminal 2 pukul 17.00 (seharusnya 16.20, delayed karena cuaca buruk. Meski antrean imigrasinya lumayan agak panjang, tapi prosesnya lancar. Hanya ditanya stay berapa lama, dicek visa waiver-nya terus di-stempel deh, padahal sudah siapin itinerary plan, print booking hotel & e-ticket pesawat pp buat jaga-jaga kalau diminta menunjukkan.
Setelah keluar imigrasi, ambil bagasi cepat (beda dengan Soetta yang lamanya minta ampun), beli IC CARD (PASMO) dan jalan ke Narita Airport Train Station. Antre kereta cukup panjang karena saat itu Tokyo baru saja diguyur hujan deras yang menyebabkan beberapa kereta delayed.
Cara Menuju Asakusa (Hotel 3000 Asakusa Honten)
Kalau mau cepat, bisa naik Keisei Skyliner dari Narita Airport ke Ueno Station dilanjut naik Tokyo Subway ke Asakusa Station, tapi opsi itu tidak diambil karena harganya yang cukup mahal. Selain itu, memang sengaja menunggu Narita Sky Access Express direct to Asakusa Station.
Sayang, keretanya ngga lewat-lewat, akhirnya naik kereta Narita Sky Access Line yang biasa (naik Keisei Ueno dari Narita Airport ke Aoto Station). Kemudian, transfer ke Keisei Oshiage yang berubah jadi Asakusa Line saat melewati Oshiage Skytree Station), dan baru sampai Asakusa pukul 20.00. Setelah check-in at Hotel 3000 Asakusa Honten, mandi, ganti baju dan beres-beres, explorasi Tokyo dimulai.