KURANGI kecemasan dengan asuransi perjalanan cashless bagi kamu yang suka melakukan perjalanan, travelling atau bisnis. Tidak salahnya keluar budget untuk membeli asuransi perjalanan. Setidaknya, memiliki asuransi perjalanan dapat mengurangi kecemasan yang mungkin saja, menggelayuti pikiran dan hati kamu.
Jangan sampai perjalanan yang seharusnya menyenangkan malah jadi mimpi buruk. Misalnya, ketinggalan pesawat, hilangnya bagasi, mengalami risiko kesehatan sampai harus dilakukan perawatan di lokasi yang dikunjungi, atau paling buruk kecelakaan.
Kalau punya asuransi perjalanan, setidaknya ada beberapa hal yang dapat dicover oleh perusahaan penerbit asuransi itu. Tentu saja semua itu tergantung dari syarat dan ketentuan dalam polis ya, gaes. Salah satunya, asuransi perjalanan yang menggunakan sistem cashless, artinya perusahaan asuransi menanggung biaya tanpa kamu harus membayar sendiri (bayar di depan).
Kurangi kecemasan dengan Asuransi Perjalanan Cashless. Dengan sistem cashless, kamu tidak perlu susah-suah memikirkan biaya saat mendapat penanganan medis di luar negeri. Datanglah ke rumah sakit sambil menunjukkan bukti asuransi cashless, maka langsung mendapatkan perawatan medis hingga tuntas.
Tapi, kamu harus tetap perhatikan beberapa hal ini ya. Pertama, Asuransi Perjalanan Cashless itu, proses klaim mudah tapi kalau klaim melebihi plafon, ya, kamu harus mau tombok alias menanggungnya sendiri. Misalnya, biaya medis di rumah sakit Rp 70 juta sedangkan plafon asuransi perjalanan hanya Rp 65 juta saja, berarti kamu perlu membayar sendiri kekurangan Rp 5 juta.
Berhubung sistem cashless tidak memiliki liku-liku yang rumit saat klaim, maka premi yang dibayarkan, biasanya ya gaes, jauh lebih mahal dibandingkan sistem reimburse. Besaran premi setiap polis berbeda-beda, tergantung kesepakatan yang diambil saat mendaftar asuransi perjalanan.
Ada yang membayar Rp 2 juta per perjalanan, atau Rp 1,5 juta per perjalanan. Jumlah premi yang dibayar per bulan akan memengaruhi batasan plafon manfaat yang diberikan kepada polis. Semakin mahal bayaran premi per bulan, maka semakin besar plafon pertanggungan yang diterima polis.
Yang nggak enaknya, asuransi perjalanan cashless itu, jumlah rekanan rumah sakitnya. relatif lebih sedikit dibandingkan sistem reimburse. Pilihan rumah sakit terbatas meski punya kemitraan di banyak negara. Contoh, bukti keanggotaan asuransi perjalanan AXA berlaku di 25 negara, yang termasuk dalam visa Schengen. (*)
Ya, kalau tidak berkenan dan tidak sesuai dengan yang diyakini, tidak usah pake asuransi Mas.