D. Kapal dari Baubau ke Tomia (Kapal Umum/Kapal kayu)
– Baubau (Pelabuhan Murhum)–Tomia (Pelabuhan Waha): setiap Senin, Selasa, Rabu, Sabtu, pukul 21.00. Biaya Rp 130.000.
– Tomia–Baubau: setiap Sabtu, Minggu, Selasa, Kamis, pukul 09.00. Biaya Rp 130.000.
Lama perjalanan kurang lebih 12 jam, tergantung kondisi ombak.
E. Kapal dari Baubau ke Kaledupa (Kapal Umum/Kayu)
– Baubau (Pelabuhan Murhum)–Kaledupa (Pelabuhan Buranga). Cek sebelum berangkat. Biasanya, berangkap pukul 21.00. Biaya Rp 55.000. Lama perjalanan sekitar 14 jam.
F. Kapal kayu di Pulau Wakatobi
Kalau sudah mendarat di salah satu pulau di Wakatobi, lebih mudah mencapai pulau sekitarnya. Bisa memilih rute Wangi Wangi–Kaledupa–Tomia atau sebaliknya.
Jarak antara satu pulau ke pulau lain kurang lebih 2 jam. Misalnya, kapal dari Wangi Wangi berangkat pukul 09.00, tiba di Kaledupa (Pelabuhan Taw) pukul 11.00. Kapal melanjutkan perjalanan ke Tomia, dan tiba di Tomia pukul 14.00 atau 15.00. Biasanya kapal tidak akan berlabuh di Pelabuhan Taw, Kaledupa sehingga harus naik sampan kecil (bayar Rp 10.000) untuk turun di Pelabuhan Taw.
Begitu sebaliknya, kalau kapal berangkat dari Tomia pukul 09.00, sampai Kaledupa pukul 11.00 dan mencapai Wangi Wangi pukul 14.00. Harga tiket kapal untuk satu pemberhentian adalah Rp 50.000. Harga untuk dua pemberhentian adalah Rp 100.000.
Pilihan moda transportasi laut lain, adalah kapal cepat dari Wangi Wangi–Kaledupa, dengah harga tiket Rp 80.000 dan dari Wangi Wangi–Tomia Rp 120.000. Sebaiknya naik kapal lambat saja karena kalau naik kapal cepat sampai Tomia, dan berhentinya di Pelabuhan Usuku, sedangkan umumnya untuk pengunjung yang ingin diving atau snorkeling, lokasinya ada di dekat Pelabuhan Waha.
Jadi, apa yang dapat kamu lakukan di Wakatobi? Tentu saja, wisata laut, seperti menyelami keindahan bawah laut perairan Taman Nasional Wakatobi, dolphin watching di sekitar Pulau Kapota, berburu spot foto Puncak Khayangan, atau Bajo Mola, Kampung Suku Bajo ‘si pengembara lautan’. (*)