Untuk melewati rute Bromo melalui Nongkojajar ini, kamu bisa menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi atau naik ojek dari belokan Jl Raya Purwodadi. Nanti setelah tiba di Tosari, kamu dapat melanjutkan dengan kendaraan lain. Mungkin perkecualian untuk yang sepeda motor.
Biasanya ingin nanjak terus, bahkan turun dan masuk Lautan Pasir Berbisik. Kalau admin mo-trans menyarankan, ambil sewa jip saja. Bisa menggunakan jasa Sewa Jeep Bromo dari Pasar Nongkojajar, dari Pasar Tosari atau dari Desa Wonokitri.
Tidak ada perbedaan jalur antara pengguna motor atau mobil pribadi. Tapi, peraturan warga kawasan TNBTS mengharuskan hanya mobil jenis jip (4 x 4) yang boleh masuk kawasan TNBTS, maka pengguna mobil pribadi yang ingin berwisata di Gunung Bromo diharuskan menggunakan jasa Sewa Jip Bromo.
Keharusan menggunakan jip (4 x 4) dari Paguyuban Jeep Suku Tengger, semata-mata demi keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Mobil-mobil pribadi atau motor dapat (kecuali yang nekat), bisa ditinggal di halaman pendapa Agung Wonokitri, yang merupakan lahan parkir terkahir, atau ditinggal di temat penginapan, yakni di hotel atau penginapan.
Oh ya, tarif sewa kamar sederhana beragam di sini, mulai Rp 75.000 hingga Rp 200.000 per malam (data per Agustus 2018), dengan tambahan air panas.
Jarak, Penanjakan 1 dengan Wonokitri, 12 km, bisa ditempuh naik ojek motor atau naik Toyota Hardtop (jip) itu. Rute alur Bromo lewat Nongkojajar merupakan rute yang langsung mengakses spot Penanjakan 1 Gunung Bromo.
Dari puncak Penanjakan wisatawan bisa menyaksikan Matahari terbit yang eksotik, serta lansekap Gunung Bromo nan-memesona. Untuk melihat matahari terbit bisa dari Pos Dingklik, yang tidak terlalu jauh dari Puncak Penanjakan atau Bukit Cinta (2.680 mdpl) dengan penanda tembok besar bertuliskan Love Hill Bromo Tengger.
Lokasinya dekat, di bawah Bukit Kingkong. Yang paling padat pengunjung, biasanya di Bukit Kingkong, lokasinya di bawah Penanjakan 1. Tempat ini menjadi pilihan pengunjung yang jauh-jauh start dari Malang, Probolinggo, karena bisa turun duluan ke Bromo siangnya.
Yang terbaik untuk sunrise tetaplah Puncak Penanjakan. Kalau Penanjakan 1 padat, biasanya pengunjung di bawa ke Penanjakan 2 (Seruni Point) atau Penanjakan 2 (Mentingen Point). Oh ya, sampai lupa, Puncak Penanjakan memiliki tiga toilet umum yang cukup bersih, dikelola oleh warga dengan tiket Rp 4.000. Lalu ada musala, dan penyewaan jaket Rp 20.000. (*)
Setelah saya baca baca di blog agan, ternyata banyak juga ya rute untuk menuju bromo…tinggal pilih nih rute tercepat :D
ya, tinggal pilih dan persiapkan budget dan fisik
Ke bromo lewat nongkojajar ni bisa tidak dengan menggunakan bus pariwisata ukuran big bus atau medium bus?
Untuk jalur ini, memang sangat tidak disarankan, menggunakan bus, apapun ukurannya. Banyak jalan menanjak dengan kemiringan 45 derajat, dan jalur berkelok. Kalau kendaraan seperti Hiace atau L-300 masih memungkinkan. Untuk bus, medium atau besar, sebaiknya, lewat jalur Probolinggo, yang lebih landai.