Surat ‘Cinta’ Tony Fernandes kepada Pecinta AirAsia

WAKTU Kamarudin dan saya memulai AirAsia 20 tahun yang lalu, kami bermimpi untuk membuat semua orang bisa terbang.

Sayangnya, peluang itu sekarang harus kita lepas untuk sementara. Kita berada di masa yang penuh ketidakpastian.

Saya tidak pernah membayangkannya, siapa pun tidak pernah menduganya, namun semua orang sekarang terdampak olehnya.

Oleh karenanya saya akan terbuka dan transparan kepada Anda semua di saat yang penuh tantangan ini.

Tidak bisa dipungkiri industri ini sangat terpukul, dan kami pun tidak terkecuali. Ini mungkin tantangan terbesar yang harus kami hadapi.

Tidak ada pendapatan yang masuk untuk sementara, 96% armada kami tidak terbang, dan kami masih memiliki komitmen finansial yang harus dipenuhi, seperti kepada pemasok bahan bakar dan agen penyewaan pesawat.

Kami menempuh segala upaya yang dimungkinkan untuk mengurangi beban selama periode ini, agar kami dapat kembali pulih secepatnya dan menjadi maskapai low-cost terbaik dunia, membuat semua orang bisa kembali terbang dengan layanan terbaik.

Kami merupakan satu dari segelintir maskapai di dunia yang masih tetap mempertahankan seluruh stafnya.

AirAsia adalah sebuah keluarga besar dan ada puluhan ribu Allstars (karyawan) yang bergantung pada bisnis ini untuk keberlangsungan hidup dan kesejahteraan keluarga mereka.

Kamarudin dan saya tidak akan mengambil gaji selama periode ini dan Allstars dari semua lini bisnis telah menerima tawaran kebijaksanaan pengurangan waktu kerja sementara.

Tinggalkan Balasan