
MODA transportasi kereta api sangat lekat dan kental dengan budaya keseharian warga Jepang. Tapi, banyak orang yang mengunjungi Negeri Matahari Terbit ini sering kebingungan dengan moda transportasi darat itu.
Salah satunya, karena kendala bahasa. Orang datang sedikit sekali yang mengerti dengan bahasa negara itu.
Sebetulnya, sih, bukan hanya Jepang saja. Ketika berkunjung ke suatu negara yang sebagian besar warganya tidak bisa berbahasa Inggris, para wisatawan juga kebingungan.
Untung saja, ada bahasa universal, yang namanya : bahasa Tarzan. Yang penting tahu sama tahu saja.
Kembali ke soal kereta api di Jepang. Sebagian besar penanda, petunjuk arah, atau nama-nama hanya tertulis dalam dua bahasa : Jepang dan Inggris.
Tidak ada salahnya, mengerti beberapa kosa kata atau istilah atau frasa dalam kaitannya dengan moda transportasi kereta api di Jepang.
Kenali sedikit saja bahasa kanji, atau karakter yang digunakan untuk menulis kata-kata ini dalam bahasa Jepang. Misalnya seperti istilah untuk tempat duduk.
Kereta seperti shinkansen, menawarkan berbagai jenis tempat duduk, yang disebut seki. Ini ada beberapa istilah yang membantu kamu memilih tempat duduk di suatu gerbong.
自由席 (JIYŪ SEKI) : Ini adalah Non-Reserved Seating. Kalau kamu menggunakan Japan Rail Pass, kamu dapat memilih atau menggunakan tempat duduk yang tidak dipesan ini, tanpa harus melakukan reservasi (booking) sebelumnya. Jiyu seki biasanya adalah tiga baris terakhir di gerbong itu.
指定席 (SHITEI SEKI) : Ini adalah Reserved Seating. Untuk jenis kursi (seat) ini kamu membutuhkan reservasi. Jadi, jangan kaget kalau nanti pas duduk, ada kondektur yang memeriksa tiket kamu. Mereka ini memastikan kamu duduk di kursi yang sudah sesuia seperti kamu pesan.
優先座席 (YŪSEN ZASEKI) : Ini adalah Priority Seating. Jenis kursi ini adalah prioritas, khusus untuk saudara-saudara penyandang disabilitas (cacat fisik), atau orang yang harus diberikan tempat seperti orang tua, ibu hamil atau yang kesulitan berdiri.
Smoking dan Non-Smoking
Kalau kamu suka merokok, tidak kuat ngampet menghisap tembakau, kecut rasane nek mung mangan permen, atau sekadar mengeluarkan asap dari rokok elektronik (vape), cobalah cari tempat area khusus merokok.
Sebaliknya, kamu yang perokok pasif, bisa menghindari area morokok di stasiun. Setiap stasiun akan memberikan tanda petunjuk mengenai area merokok dan tidak merokok.
喫煙 (KITSU-EN) : Ini adalah Smoking Section. Kalau kamu kebetulan naik kereta jarak jauh, kemungkinan, besar tersedia atau memiliki gerbong khusus untuk merokok, atau area merokok yang terpisah dari tempat duduk penumpang lainnya.
禁煙 (KIN-EN) : Ini adalah penanda Non-Smoking Section. Perhatikan atau cari tanda ini di stasiun.
Cirinya, ada tanda lingkaran merah, gambar roko, dengan garis coret di atasnya. Ya, sebetulnya, seperti di tempat-tempat lain, tanda ini sudah sangat populer.
Tipe-tipe Kereta Api di Jepang
Jawatan kereta api di Jepang, kalau boleh disebut seperti ini, menggunakan sejumlah kereta dengan tipe yang berbeda-beda.
Tinggal kamu, mau menggunakan yang mana. Tentu saja, dengan mempertimbangkan perjalanan kamu.
普通列車 (kakueki-teisha or futsu-densha) : Ini adalah kereta lokal (Local Train). Namanya juga lokal, ya tentu saja, ini tipe kereta jarak dekat, bukan buat bepergian jauh.
Semacam KRL Commuter Line begitu di Jabodetabek. Boleh jadi, kamu menggunakan moda transportasi ini, untuk sampai ke beberapa tujuan.
急行 (tokubetsu kyūkō or tokkyū) : Ini kereta cepat gaes (Express Train). Seperti halnya bus Patas di Indonesia, ini kereta api khusus dan terbatas.
Perjalanannya jauh lebih cepat, bukan hanya kecepatannya saja tapi karena kereta ini hanya berhenti di stasiun-stasiun tertentu pada rute yang sama dibandingkan bukan kereta cepat.
新幹線 (SHINKANSEN) : Nah ini yang namanya Shinkansen. Orang menyebutkan kereta peluru, ya karena bentuknya itu, mirip selongsong senjata, dengan lokomotif bundar, bulat memanjang. Shinkansen merupakan kereta supercepat dan biasanya melayani perjalanan jarak jauh.
Masuk dan Keluar (Coming and Going)
Kalau kamu sudah tiba di sebuah stasiun kereta api di Jepang, maka carilah pintu masuk atau keluar.
Bisa masuk ke sebuah gerbong kereta, atau waktu itu, masuk ke sebuah stasiun. Cari simbol persegi (口), boleh nggak disebut kotak?.
Simbol itu artinya secara harfiah adalah “mulut” atau dalam bahasa setempat “pintu.” Cari juga tanda masuk dan keluar di moda transportasi seperti bus, sama kok.
Tolong dicatat, beberapa moda transportasi mengharuskan kamu untuk naik dari pintu depan dan kalau keluar dari pintu belakang. Bisa jadi untuk lain justru kebalikannya.
入口 (Iriguchi) : Ini artinya Entrance, tempat atau jalur untuk masuk. Kamu mungkin akan menemukan tanda ini tidak hanya di stasiun kereta api, tapi ketika memasuki gedung atau menaiki bus.
出口 (Deguchi) : Ini artinya jalur keluar (Exit). Penanda atau petunjuk ini akan menuntun kamu ke pintu ke luar, atau memperlihatkan ke mana harus pergi.
Tiket Kereta Api
Ini yang paling penting, dan jangan sampai lupa atau ketinggalan. Tiket adalah cara melatih dan membaca navigasi sebuah perjalanan.
Kalau kamu menggunakan JR Pass, maka kamu tidak dapat mengakses rute perjalanan di suatau bagian lain di Jepang. Maklum, ada jalur kereta JR dan bukan JR.
Jadi, kamu memerlukan tarif tambahan, karena rute perjalanan atau moda transportasi kamu yang berupa kereta, tidak kamu tidak tercakup atau tercover dalam JR Pass.
Boleh kamu gunakan istilah berikut ketika membeli atau menebus (redeem) tiket.
窓口 (Madoguchi) : Ini artinya Service Window, kalau di Indonesia, seperti konter atau gerai begitu gaes. Di tempat ini, kamu dapat menanyakan tentang layanan, membeli tiket, mengisi ulang kartu prabayar (top up), menanyakan arah tujuan, atau mendapatkan bantuan lain yang diperlukan.
切符 (KIPPU) : Ini sudah pasti, artinya tiket (karcis). Nah, kamu bisa membelinya di Service Window tadi, atau atau di sebuah mesin khusus yang menjual tiket.
Kamu tinggal pencet-pencet saja sesuai dengan petunjuknya.
改札 (KAISATSU) : Ini adalah Ticket Gate (Gerbang Tiket), pintuk masuk ketika hendak memasuki stasiun. Di Jepang, sudah sangat biasanya adanya gerbang tiket otomatis.
Kalau di sejumlah negara, ya tinggal tap gitu kartunya. Fungsi gerbang tiket memang seperti itu membaca kartu transit, seperti kartu IC, tanpa kontak fisik.
Oh ya, sedikit tambahan, kalau kamu naik kereta, dan ternyata, salah membeli tiket, jangan cemas, gaes. Lha, wong, banyak kejadian orang Jepang sendiri sering salah kok membeli tiket, apalagi kita ini, yang datang ke sana.
Jangan takut bertanya dan meminta bantuan, percayalah pasti, petugas akan membantumu. Semoga sedikit info ini bisa membantu. (*)