BUS MTrans beri layanan Sultan Class kepada penumpannya sehingga bisa menjadi pilihan moda transportasi untuk rute Denpasar-Kediri. Kepastian layanan ini setelah MTrans Sultan Class melalui masa uji coba sejak 12 Juli 2020. Layanan bus ini untuk rute Denpasar-Kediri, dengan konfigurasi tempat duduk: 1-1-1 (23 seat).
Bus MTrans telah melakukan uji coba ‘Sultan Class’ sejak 12 Juli 2020. Kehadiran bus dengan ‘social distancing’ ini akan membawan penumpang dari Denpasar di Bali, kemudian menyeberang ke Pulau Jawa. Di Pulau Jawa, bus ‘Sultan Class’ ini akan transit di Malang, Batu, Ngantang, Kandangan, Pare dan terakhir, Kediri.
Rute yang sama berlaku untuk arah sebaliknya. Menurut informasi yang diperoleh admin mo-trans, harga tiket ‘Sultan Class’ dari Bus M Trans ini, untuk penumpang dari Denpasar ke Malang, Batu hingga Ngantang atau sebaliknya Rp 220.000. Sedangkan penumpang yang turun di Kandangan, Pare atau Kediri dan sebaliknya, dikenai harga Rp 250.000.
Harga itu masih tarif promo dari 22 Juli 2020, hingga waktu yang belum ditentukan. Kenapa MTrans mengklaim layanan Sultan Class, karena setiap penumpang memiliki kursi sendiri-sendiri. Konfigurasi seat 1-1-1, dengan dua lorong. Bukan satu lorong seperti bus yang selama ini.
Setidaknya, satu bus hanya berisi total 23 kursi, sepanjang 12 meter ini. Kursi itu terdiri atas sembilan baris di sisi belakang supir, delapan baris di tengah serta enam baris di sisi paling kiri. Seperti dikutip dari bus-truck.id, bus milik MTrans ini berbasis Mercedes-Benz OH 1626, dengan balutan bodi Avante H-8 dari karoseri Tentrem.
Bus MTrans Beri Layanan Sultan Class untuk Rute Denpasar-Kediri ini dilengkapi smoking room, toilet, AC dan port USB di setiap joknya. Managing Director Karoseri Tentrem, Yohan Wahyudi, Avante H8 hadir melengkapi varian Avante H7 (HD) dan H9 (SHD). Untuk seri H8 merupakan perpaduan kedua varian itu. HD itu artinya High Deck sedangkan SHD berarti Super High Deck.
“Dari dulu, Tentrem memang berbakat bikin bus European Taste, tapi untuk desain interior, saya rasa Tentrem masih perlu sedikit disempurnakan,” tukas seorang netizen, Abdie Prasetya (@prasetyaabdie). (*)