11. Makedonia Utara, Malaysia, Malta, Meksiko, Monaco
12. Norwegia
13. Oman
14. Polandia, Portugal, Prancis
15. Qatar
16. Republik Ceko, Rumania
17. San Marino, Serbia, Singapura, Siprus, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss
18. Tiongkok (termasuk Taiwan), Turki
19. Vatikan
20. Yunani
Pemerintah Rusia hendak memperluas cakupan kebijakan e-visa pada 2020. Subjek-subjek federal yang akan menerapkan evisa tahun ini, termasuk Republik Karelia, Altaysky krai, dan Krasnodarsky krai. Bagaimana cara mendapatkan evisa Rusia? Sejak 2019, warga asing dari 53 negara, termasuk WNI, bisa mengunjungi Sankt Peterburg, Kaliningrad, dan Timur Jauh dengan evisa tanpa dipungut biaya.
Tak seperti pengajuan visa konvensional, cukup mengisi formulir aplikasi di situs web Kementerian Luar Negeri Rusia, selambat-lambatnya empat hari sebelum tanggal perjalanan. Perhatikan sejumlah hal karena kalau kamu sudah pegang evisa tapi ada yang tidak beres, kamu akan kesulitan melewati perbatasan. Pertama, perhatikan betul nama harus sesuai.
Cek kembali untuk yang punya nama aneh-aneh. Misalnya, nama dengan tanda diakritik (misalnya, “ø”, “ê”, atau “ç”). Nama dengan tanda-tanda semacam itu banyak dijumpai dalam bahasa-bahasa Eropa seperti Prancis, Jerman, Ceko. Awal Desember 2019, seorang turis Swiss dilarang naik pesawat ke Rusia karena huruf ‘ü’ pada nama belakangnya tidak sesuai dengan ‘u’ dalam visanya. Menurut aturan transliterasi bahasa Rusia, huruf ‘ü’ harus ditulis ‘ue’.
Untuk visa nonelektronik atau konvensional, kamu tidak akan mendapatkan visa jika terdapat kesalahan dalam dokumen. Sekarang, kesalahan hanya bisa diketahui di pos pemeriksaan paspor di bandara dan pelabuhan atau saat melintasi perbatasan.
Perhatikan pula nama di paspor yang menggunakan dua nama belakang (nama belakang sewaktu masih gadis dan nama belakang setelah menikah) dan keduanya dimasukan ke formulir aplikasi. Padahal, cukup memasukkan (nama belakang) yang baru. Turis ketiga memiliki nama belakang dengan tanda hubung (-). Tanda ini secara otomatis dihapus oleh sistem.
Dalam kasus ini, tak ada yang tahu apa yang harus dilakukan.” Namun demikian, seorang juru bicara biro wisata asal Swiss tersebut menyebut e-visa sebagai “terobosan bagus”. Pada November 2019, 50 penggemar klub sepak bola Leipzig Jerman gagal menonton laga di Saint Peterburg karena salah menuliskan huruf “O” seperti tertera dalam paspor, tapi menulis angka “0” (nol). Akibatnya, sistem tak mengenali identitas mereka.
Kementerian Luar Negeri Rusia menekankan bahwa semua warga asing yang hendak mengajukan e-visa harus berhati-hati memeriksa aplikasinya, terutama jika mereka memiliki nama dengan simbol yang berpotensi tak dikenal oleh sistem formulir online.
Dengan mengantongi evisa, beberapa traveler berpikir bebas berkelana ke daerah-daerah lain di seluruh Rusia. Padahal, tidak demikian. Sesuai aturan evisa, hanya visa daerah itu an hanya untuk sekali masuk atau single entry). tu berarti, kamu tidak bisa terbang ke Sankt Peterburg melalui Moskow karena kamu tidak akan diizinkan melewati pos pemeriksaan paspor di ibu kota Rusia.