DAMRI siap layani rute Kota Batu-Bromo dengan menyediakan tujuh armadanya secara khusus. Tujuh armada itu akan diberikan saat puncak perayaan HUT ke-19 Kota Batu pada 17 Oktober 2020. Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko bersyukur dengan adanya bantuan itu dan berharap aktivitas pariwisata pulih kembali.
Disadari atau tidak, memang perlu ada kolaborasi antara pemerintah dengan pihak lain, termasuk di antaranya Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Operasional sepenuhnya dikelola Perum Damri. Armadanya berupa minibus untuk mengangkut wisatawan. Bus akan berada di Kota Batu lalu mengantar wisatawan ke Bromo.
“Rutenya lewat Pasuruan. Ini rute yang meminta dari Perum Damri dan dikelola Damri. Pemkot Batu hanya memberikan slot untuk jalurnya,” terang Dewanti, Kamis (15/10/2020).
Damri Siap Layani Rute Kota Batu-Bromo
Rute: Terminal Batu-Karanglo-Lawang-Warung Dowo-Terminal Pasrepan-Tosari-Wonokitri
Jadwal Keberangkatan
Dari Terminal Batu-Tosari/Wonokitri: 08.00, 16.00
Dari Tosari-Terminal Batu: 08.00, 14.00
Dari Wonokitri-Terminal Batu: 08.30, 14.30
Bus Damri Rute Stasiun Malang-Bromo
Jadwal Keberangkatan
Dari Stasiun Malang: 08.00
Dari Tosari/Wonokitri: 13.00
Dewanti menyambut baik hadirnya armada Damri melayani wisatawan. Hal itu sejurus dengan upaya memulihkan pariwisata di Kota Batu, yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan hadirnya minibus Damri rute Batu-Bromo (PP), kemungkinan besar menarik dan memacu pelaku biro perjalanan membuka paket perjalanan Batu–Bromo.
Sektor pariwisata salah satu sektor yang mempengaruhi pertumbuhan perekonomian. Dewanti mengajak seluruh elemen di Kota Batu terus bersemangat agar perekonomian bangkit meski didera pandemi. Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq memproyeksikan hingga akhir 2020 menerima 3 juta wisatawan. Hingga September, baru mencapai 1,6 juta wisatawan yang datang ke Kota Batu.
Ada sekitar 20.000 warga Kota Batu yang bekerja di sektor pariwisata. Angka itu masih belum menghitung warga yang terdampak secara tidak langsung terhadap keberadaan wisata, seperti warung makan dan pelayanan transportasi umum. Arief menerangkan, saat ini telah masuk masa pemuliah. Masa ini akan berlangsung Juli hingga akhir tahun. Sebelumnya, Kota Batu menjalani masa tanggap darurat sejak pertengahan Maret 2020. Semua hotel dan tujuan wisata tutup. (*)