Bahkan lebih selatan daripada Ushuaia. Puerto Williams hanya sebuah kota kecil, menurut saya tak bisa disebut city, sehingga kurang terkenal seperti tetangganya, Ushuaia. Sebagai kota kecil, Puerto Williams relatif sepi. Jarang banget ada turis, paling-paling hanya mereka yang memang berniat treking.
Ketika Yaghan Ferry tiba di Puerto Williams dini hari itu, sebagian penumpang tetap stay di dalam kapal feri sambil menunggu pagi. Hanya saja harus mau nambah biaya 26 dolar AS. Kami sudah booking hostel yang lokasinya dekat banget dengan dermaga, jadi tinggal menyeberang jalan saja. Ternyata beberapa penumpang menginap di hostel yang sama.
Nama hostelnya Refugio El Padrino, pemiliknya namanya Caecillia. Hostel ini ngga ada di booking.com atau Agoda. Saya booking lewat messenger facebook, trus lanjut via WA. Semalamnya 25 dolar AS per orang. Hostelnya nyaman dan homy bangeettt. Hostnya ramah, suasananya nyantaaaiiii.
Setiap kami nanya sesuatu, misalnya jam berapa boat berangkat atau waktu kami harus jalan, jawabannya pasti : Relaaaxxx, santai saja. Hostel menyeikaan breakfast, berupa sandwich dengan beragam topping. Terus ngobrol sambil sarapan dengan penghuni lain.
Rata-rata mereka stay beberapa hari di Puerto Williams karena mau treking ke Dientes de Navarino. Memang untuk mencapai puncak, perlu treking beberapa hari, atau kalau mau cepat, ke Cerro Bandera, yang hanya sehari saja. Kami siangnya di hari yang sama, langsung lanjut nenyeberangi Beagle Channel menuju Ushuaia dengan Crossing Boat.
Kami sempat jalan-jalan sebentar di pusat koat Puerot Williams, sampai ke Yacht Club Micalvi, tempat yacht-yacht yang mau sailing ke Cape Horn atau bahkan ke Antartika. Pukul 13.00, saat menyeberangi Beagle Channel menuju Ushuaia, Argentina.
Dari Puerto Williams harus naik shuttle dulu kurang lebih 2 jam menuju Puerto Navarino. Jalannya berkelok, benar-benar bikin mual, hehehe. Puerto Navarino adalah port tempat boat kita mangkal. Ternyata portnya kecil dan sepi banget. Boatnya kecil, hanya berisi 6 orang. Durasi Penyebrangannya selama kurang lebih 45 menit.
Harganya mahal, untuk crossing boat plus shuttle per org 120 dolar AS, lebih mahal dari harga Tabsa Ferry yang 30 jam itu. Tapi gimana lagi, mau tidak mau harus menyeberang. Crossing boat dari Puerto Williams ini jadwalnya sehari sekali pagi hari, hari Minggu libur.
Untuk arah sebaliknya sama tapi sore hari. Namun apabila cuaca tidak mrndukung maka penyeberangan ditunda (cancel). Kalau mau keluar dari Puerto Williams ini hanya ada 3 cara, yaitu : naik Yaghan Ferry ke Punta Arenas, seminggu sekali, flight ke Punta Arenas (jadwal tidak setiap hari ada), atau menyeberang ke Ushuaia dengan Crossing Boat.
Setelah 45 menit menyeberangi Beagle Channel, kami mencapai Ushuaia, Argentina, The Southernmost City in The World, another Fin del Mundo. Turun dari boat, kami langsung menuju kantor imigrasi. Paspor dicek. Sempat deg-degan karena visa Argentina saya apply secara online.
wah kalo liat gini gue jd kangen travelling dah, skrg msh parno akhirnya main game full dah ahhahahahhah gara2 satu game ini nih https://3kr.wavegame.net/ tapi emg seru bet sih makanya gue ketagihan wakowakowako