Bisa $1 itu beda sampai Rp 500 dibandingkan bank lain. Mahal banget pokoknya, sempat saat itu, saya mengajukan keberatan dengan nilai kurs. Baik sih mereka, sanggahan saya diterima dan beda kursnya dikembalikan. Ada sekitar Rp 300.000. Mereka bilang, ini yang pertama dan terakhir yang bisa diberikan kepada saya. Oke! Tentu saja ini juga bakalan jadi yang terakhir saya pakai Citi Premier Miles. Lounge tidak bisa masuk, kurs jelek! Untuk apa, saya mempertahankan hubungan ini.
3. UOB Privimiles
Akhirnya setelah berjibaku dengan kartu-kartu itu, pilihan jatuh ke sini. Sebelum 2019, ternak poin pakai UOB enak banget, karena belanja Rp 7.000, sudah bisa dapat 1 KF Point. Setelah itu dia naik, Rp 8.000, baru bisa dapat 1 KF. Sedihnya, karena saya tidak membaca pengumuman. Saya harus kehilangan konversian 10.000 KF. Saya lupa memindahkan saldo UOBMiles ke KF, sampai tenggat waktunya.
Alhasil, lenyap sudah, tiket sekali jalan Surabaya-Singapore. Keburu S&K-nya (syarat dan ketentuan berlaku) berubah. Walau UOB tidak bisa gratis lounge di airport, tapi murahnya tarif belanja bikin saya tetap bahagia. Ada fasilitas free waive-nya tidak perlu pakai cang cing cong, langsung dikasih! Sampai saat ini, sudah ternak berapa poin? Banyak sih, yang sudah dijadiin KF Miles ada 250.000 point, sisa 100.000-an, masih tersimpan di UOB, ada sekitar 970.000 UOB Miles lagi.
Pasti banyak yang langsung gibah. Ini spending transaksi bulanannya berapa yah. Untungnya, segala urusan pekerjaan sampai pribadi, semua pembayaran, saya menggunakan kartu kredit. Bahkan, kalau bayar pipis bisa gesekpun, saya rela. Sebenarnya, sekarang saya sedang mengejar kartu kredit CIMB Infinite, karena hanya dengan 5000, sudah bisa mendapatkan 1 Airline Miles.
Nah, tentu buat para bakulan AirAsia zaman dulu, kartu CIMB ini sangat berjasa. Belanja dengan CIMB AirAsia bisa dapat poin yang bergulung dan bertambah secara otomatis sampai 3 kali lipat. Sayangnya AirAsia, sekarang sudah tidak berpihak pada bakul tiket yang mencari recehan dari situ. Kerja sama dihentikan, alhasil kartunya jadi tidak berguna.
Sebenarnya, produk kartu kredit dari berbagai macam bank itu sangat menguntungkan. Ya, benar, untung dalam hal cari ceperan (jastip), karena dapat memanfaatkan cari miles buat tiket gratis. Dari cerita pengalaman di atas, sebenarnya, ada beberapa kartu kredit yang selama ini berjasa bagi hidup saya, baik untuk cari ceperan atau miles. Tentu selain yang disebutkan di atas.
1. Kartu Kredit Mandiri, sudah sering kerja sama untuk travel fair, mulai dari Garuda Indonesia Travel Fair hingga Traveloka Epic. Minimal kartu Gold, supaya bisa ikutan partisipasi. Dari kartu ini, saya berhasil membeli Macbook Pro, Kamera Sony A6000, hingga tas branded dari jastipan pembelian tiket dan hotel pada kegiatan itu.
2. Kartu Kredit CIMB, terakhir panen banyak saat GOTF 2018. Kalau tidak salah, sistem cashbacknya pas error. Jadi, kuota yang semestinya terbatas jadi unlimited. Keuntungan : bisalah buat biaya bayarin trip seminggu ke Eropa. Nah, banyak sebenarnya manfaat dari kartu kredit, kalau ada yang bertanya apa tidak bingung punya kartu sebanyak itu? Pedoman saya cuma satu, sebelum belanja, kartunya di topup dulu.
Jadi tidak akan ada beban utang yang tercipta. Cukup setor uang dari rekening tabungan, transfer ke nomor kartu kredit kalian. Otomatis dana kreditnya bertambah. Tidak perlu ngutang, tidak perlu takut telat bayar, apalagi dikejar-kejar debt collector! Pernah telat bayar? Sering! Kok bisa? Ya, kadang tidak sadar, karena mengejar diskonan. Jadi, membayar menggunakan kartu kredit tertentu.
Tagihannya tidak sampai Rp 100.000, tapi lupa bayar. Kena bunga bisa dua kali lipat gara-gara telat, apalagi kartu kredit yang jarang dipakai. Terus dapat telepon dari tukang tagih, sehari setelah jatuh tempo! Makin kesel. Apalagi, dikasih tahu nominalnya cuma Rp 100.000. Nyesek. Oya! Selain tips kartu kredit, saya akan bagi-bagi tips ternak poin lainnya.