Bandara Halim Perdanakusuma Berlakukan Sistem FIFO

Setelah pemberlakuan sistem FIFO, kini penumpang tidak waswas lagi dari tarikan dan teriakan operator maupun calo taksi gelap karena mereka tidak bisa beroperasi lagi. Kalau nekat beroperasi, akan langsung terlihat Avsec maupun PAM bandara.

Dengan sistem FIFO, tidak ada antrean taksi atau mangkal di jalur di depan terminal, karena mereka akan masuk ke jalur FIFO begitu ada penumpang dari kantong parkir mereka. Jalur FIFO hanya satu baris dan hanya makan space parkir mobil secara paralel tiga mobil bersamaan dan tempatnya tertentu.

Dengan demikian, penumpang lebih nyaman karena antre taksi pada tempatnya dan tidak akan makan waktu lama karena taksi selalu ada. Menurut @specter, tidak semua operator taksi bisa bergabung dengan sistem FIFO. Pengelola setempat memberikan syarat tertentuk kepada operator yang ikut operasional dengan sistem FIFO.

Misalnya, batas usia armada taksi. “Yang belum ganti armada, kami kasih tenggat waktu, jika tidak dipenuhi, ya silakan keluar dari aktivitas terminal Bandara Halim,” paparnya.

Opsi sistem FIFO bukanlah hal yang sempurnya. Pengelola menyadari betul, adanya banyak kendala. Contoh kasunya, ada ada (tidak lebih dari satu operator) yang tetap melanggar, dengan tetap mengambil penumpang di luar FIFO. Awalnya, dengan persuasif, hanya dicatat nomor taksinya.

Pengelola sistem FIFO lantas melaporkan taksi itu ke pusat operator. Data yang diperoleh dalam satu minggu bisa mencapai ratusan pelanggaran atau puluhan dalam sehari. Jawaban pusat operator akan ditindaklanjuti. Tapi, jika tidak ada iktikad baik dan pelanggaran tetap berlanjut, petugas di lapangan mencoba langsung kepada si pelanggar, dengan mendatangi mereka.

Sayangnya, yang terjadi petugas malah diadu dengan penumpang (yang kemudian diviralkan melalui media sosial). Menurut @specter, cipta opini dari operator taksi pelanggar FIFO dengan medsos dan melakukan personal approve kepada petugas atau pejabat berwenang agar FIFO dihapuskan, tidak lain, supaya keuntungan dia yang lebih besar kembali lagi.

Hal itu jelas akan mengabaikan kenyamanan penumpang secara umum. Dengan banyaknya komplain melalui medsos, dan jika sistem FIFO dihapuskan, maka akan tercipta kesemrawutan kembali serta adanya ketidakadilan bagi operator taksi lain.

“Demikian yang bisa kami jelaskan. Intinya, segala kekurangan akan selalu kami benahi dan tingkatkan demi pelayanan kepada penumpang, namun peran serta masyarakat juga dibutuhkan, termasuk operator taksi yang mengikuti sistem agar tercipta kondisi yang baik bagi semua,” tandas @specter. (*)

4 thoughts on “Bandara Halim Perdanakusuma Berlakukan Sistem FIFO

  1. Ini penjelasan yg sangat bagus…
    Saya ini petugas fifo yg berhubungan langsung dngn pengguna taksi.. mohon difahami terutama para pengguna Salah satu operator taksi… Jngn beranggapan kami preman karna kami mengatur Demi tercipta ketertiban, keamanan juga kenyaman pengguna transportasi taksi…
    Jujur kami sedih seeing dianggap sebelah Mata padahal kami Hanya menjalankan tugas sesuai SOP…

  2. Ya kalau tidak mau terjadi antrian kendaraan didepan pintu kedatangan, buatkan tempat untuk penjemputan taxi. Kan bisa di area parkir. Sekarang kita lihat, penumpang tdk mau taxi tapi maunya Gofar/grab. Mrk bela2in bawa barang berat keluar bandara dulu. Itu kan lucu dan kasihan. Naik harus taxi tertentu itu pemaksaan dan monopoli.

  3. Saya sangat sedih, bandara yg dibangun oleh uang negara dan rakyat, tapi pada kenyataannya pengguna bandara Halim jadi sengsara. Kalau hanya alasan semrawut, itu bgmn mengaturnya toh? Kalau nggak mampu mengatur ya memang terasa susah. Sekarang harus menggunakan taxi yg ditunjuk bandara. Taxi lain tdk boleh, itu aturan sepihak yg terkesan arogan..! Padahal penumpangnya sendiri sy lihat banyak yg TDK mau naik taxi yg ditunjuk bandara, sampai dibela-belain jalan kaki keluar bandara dgn memanggul barang2nya. hati nurani pengelola bandara Halim ini bgmn?. Apakah SDH ditutup kabut bisnis, sehingga masa bodoh..??

  4. Sama saya juga begitu. Lebih baik saya bayar mahal driver lain diluar. Daripada di bandara halim. Supir rata rata tidak ada atitudenya. Lebih baik saya naik online gocar atau taksi bluebird or silverbird. Harga saya no sekian, tpi pelayanan.

Tinggalkan Balasan