
PERGI ke Guangzhou di Tiongkok (China) benar-benar menguji skill backpacking saya. Di sana saya sendirian, Google dan Yahoo diblok waktu itu.
Searching pakai alfabet kurang lengkap, dan saya tidak bisa bahasa Mandarin.
Tapi dari enam negara yang saya kunjungi dalam setahun ini, makanan di Guangzhou adalah yang paling enak. Guangzhou merupakan ibukota Provinsi Guangdong, yang sebelumnya dikenal sebagai Kanton.
Ini kota tersibuk di China, yang dekat dengan air. Terletak di tepi Sungai Pearl, dan dapat dilayari ke Laut China Selatan.
Banyak gedung tinggi dan bersejarah, tradisi dan modernitas, dan perdagangan dan transportasi, ada di sana.
Dalam sejarah awalnya, selama Dinasti Zhou (1045 SM-256 SM), menurut legenda, Guangzhou mengalami kelaparan yang akhirnya diselesaikan oleh lima orang abadi yang turun dari surga, naik kambing untuk memberkati daerah ini dengan kehangatan dan kesuburan.
Kota ini punya iklim yang menguntungkan, dengan musim dingin yang singkat dan ringan dan sinar matahari sepanjang tahun. Di Pulau Shamian, ada peninggalan Eropa sementara arsitektur tradisional dapat ditemukan di Chen Clan Ancestral Hall (Ruang Leluhur Klan Chen).
Ada kuil, sekolah Konfusianisme dan kamar dagang klannya. Wisata heritage ini ada paketnya dalam sehari saja. Bisa melihat bangunan klasik Qi-Lou di Jalan Zhongshan dan jalan di Teluk Lychee dan Pulau Shamian.
Bisa pula bergabung dengan Pearl River Night Cruise di pengujung hari.
Saya solo traveling ke Guangzhou selama enam hari untuk menghadiri acara Canton Fair ke-116. Sendirian tapi sempat bertemu sehari dengan rekan suplier saya di sana. Jadi dapet info tentang makanan.