Jelajah 7 Negara Eropa dengan Budget Rp 20 Juta

Jelajah 7 Negara Eropa dengan Budget Rp 20 Juta

Perjalanan by train ditempuh selama 5 jam 40 menit dan tiba di Venice Italy, pukul 20.00. Capek banget trip seharian, akhirnya langsung check in hostel dan istirahat. Oh ya, ada 2 stasiun kereta utama di Venice, yaitu Venezia Mestre dan Venezia St Lucia, dekat spot wisata Venice.

And you knowlah, Harga Hotel di Venezia St Lucia jauh lebih mahal dibanding Venezia Mestre. Makanya, saya lebih milih menginap di Venezia Mestre. Lagian akses dari Venezia Mestre ke Venezia St Lucia gampang. Tiketnya cuma 1,25 EUR.

Day 7 : Venice, Italia
Start dari Venezia Mestre ke Venezia St Lucia. Sampe stasiun, beli tiket di mesin pembelian tiket. Harganya 1.25 EUR one way, perjalanan 10 menit. Gitu keluar station, takjub liat Kota Air ini. Saya jatuh cinta lagi untuk kedua kalinya, setelah Kota Praha. Gilaaaaa, cakep banget ini kota.

Awalnya dibuat pesimistis oleh teman-teman. Katanya, Venice nggak seindah di kalender, air Venice aslinya jorok. But I have a different way to judge this city. Okey, rumah–rumahnya memang tua dan kumuh, airnya biru tapi sedikit jorok. But nothing’s perfect bro. Actually it is make Venice unique. And Im falling in love for the second time hehehhehe.

As usual, untuk beli Pass Vaporetto (Bus Air) dirasa mahal, sekitar 18 EUR. Kami putusin mengeksplore Venice dengan berjalan kaki. Mencoba mengeksplore sudut dalam kota Venice, lorong kecil. Seru banget, dan ini nggak bakal ditemuin kalau pake tour. Camkan itu!!! Pake tanda seru hahahhaha.

Mulai dari Station St Lucia, sudah dapet view foto bagus, lanjut ke Rialto Bridge, Basilica St Marco, Piazza San Marco, Doge Palace, foto dengan background Santa Maria della Salute dan San Giorgio Magglore. Trip Venice berakhir pukul 18.00. Sambil menunggu Flixbus pukul 22.00 di Venezia Tronchetto, kami makan KFC dan duduk santai sambil menikmati hawa indah Venice.

Day 8 : Zurich, Swiss
Arrived Zurich Hbf! Ternyata, salah kostum. Kota–kota sebelumnya sudah nggak dingin, eh di Swiss doang yang cuacanya dingin. Yah, walaupun dingin puncak, tapi kerasa banget nusuk ke tulang. Tapi ya sudahlah enjoy aja. Orang–orang Swiss sangat ramah dan murah senyum juga helpfull banget. Beda sama negara yang saya explore kemarin lebih selfish dan jutek.

Di sini kami nggak booking Hotel karena bakal lanjut bus ke Paris pukul 20.00 dan hotel juga mahal. Jadilah, kami titip koper di stasiun kereta Zurich. Emang Tuhan baik. Ada saja tumpangan buat mandi dan bersih–bersih badan. Kebetulan teman ada yang lagi di Zurich, dan kami numpang buat mandi di hotelnya.

Hehehhehehe, thanks for you wkwkkwkwkwk. Eh, mau kemana nih? Bareng saja yuk explore Zurich. Yukkk lah, akhirnya, jadilah kami bertiga expore Zurich. All of done, pukul 10.00 kami mulai explore Zurich. Gak banyak karena kota yang dibelah Sungai Limmat ini spot wisatanya sangat berdekatan dan bisa jalan kaki half day.

Mulai dari St Peter Pfurrhaus Church, Fraumunster Church & Helmhaus, Grossmunster, Kunsthaus, Rathaus Zurich dan jalanan Bahnhofstrasse. Mungkin karena sudah trip terakhir, duit mulai menipis, dan capek juga mau nyantai aja nikmatin kota. Akhirnya, niat lanjut ke Luzern diskip. Maybe next time, this is a reason to come back again.

Tinggalkan Balasan